
- Data klaim pengangguran menurun, sementara sentimen pasar tetap pesimis menjelang pemilu AS.
- Imbal hasil obligasi Treasury naik, di tengah volatilitas saham teknologi besar.
Indeks Dolar AS (DXY) mengalami pelemahan pada hari Kamis meskipun inflasi masih berlanjut di AS, sebagaimana tercermin dalam data Indeks Harga Pengeluaran Konsumsi Pribadi (PCE). Jumlah klaim awal tunjangan pengangguran menurun lebih dari perkiraan pada pekan terakhir bulan Oktober, tetapi Greenback tetap sulit untuk memperoleh momentum menjelang akhir pekan ini.
Pergerakan DXY menunjukkan arah yang beragam akibat data ekonomi AS yang bertentangan. Meskipun data ketenagakerjaan ADP menunjukkan kenaikan dan data bulan September direvisi naik, pertumbuhan PDB kuartal ketiga mengalami revisi turun. Pasar kini menunggu laporan Nonfarm Payrolls (NFP) yang akan dirilis pada hari Jumat, yang diperkirakan dapat berdampak signifikan terhadap arah DXY. Selama sesi perdagangan, indeks Dow Jones Industrial Average (DJIA) anjlok lebih dari 200 poin atau lebih dari 0,5%, sementara imbal hasil obligasi Treasury AS melonjak, dipicu oleh lonjakan imbal hasil global.
Sentimen pasar kian pesimis menjelang pemilu AS yang akan berlangsung minggu depan, dengan data pekerjaan yang cukup solid menunjukkan bahwa Federal Reserve tidak perlu mengambil langkah agresif untuk melonggarkan kebijakan. Obligasi pemerintah AS bertenor 10 tahun naik hingga 4,333%, sementara DXY bertahan di angka 104,00. Dilansir dari fxstreet.com Quincy Krosbye dari LPL Financial menyatakan bahwa “kekecewaan terhadap saham teknologi besar turut membebani pasar.” Dia menambahkan bahwa pemilihan presiden pada 5 November akan menghadirkan lebih banyak ketidakpastian, yang dapat meningkatkan volatilitas pasar. Indeks Volatilitas CBOE (VIX) juga mengalami kenaikan lebih dari 11,46%, mencapai angka 22,67.
Analisis Pengaruh Terhadap Dollar AS:
- Kondisi Ekonomi yang Beragam: Dolar AS menunjukkan kinerja yang lemah meskipun ada penurunan dalam klaim pengangguran, yang seharusnya memberikan dukungan. Data inflasi yang menunjukkan bahwa PCE inti tetap tidak berubah juga menambah ketidakpastian mengenai kebijakan moneter Federal Reserve.
- Volatilitas Politik: Sentimen pasar semakin terpengaruh oleh ketidakpastian menjelang pemilihan umum AS pada 5 November, yang menyebabkan investor ragu untuk mengandalkan Dolar AS sebagai aset safe haven.
Secara keseluruhan berpengaruh terhadap harga Dollar AS melemah.
Analisis Pengaruh Terhadap indeks saham AS.
- Penurunan Saham Teknologi: Indeks saham AS, khususnya DJIA, mengalami penurunan yang signifikan akibat kinerja buruk dari perusahaan teknologi besar seperti Microsoft dan Amazon, yang melaporkan hasil yang mengecewakan. Hal ini menciptakan kekhawatiran di kalangan investor tentang prospek pertumbuhan di sektor ini.
- Ketidakpastian Ekonomi dan Politik: Sentimen pasar menjadi pesimis menjelang pemilihan presiden, dengan investor khawatir bahwa hasil pemilu dapat berdampak pada kebijakan ekonomi dan pasar. Data ketenagakerjaan yang solid juga mengurangi spekulasi tentang penurunan suku bunga oleh Federal Reserve, yang biasanya dapat mendukung pasar saham.
Secara keseluruhan berpengaruh terhadap harga indeks saham AS melemah.

- Emas mengalami penurunan lebih dari 1,5% setelah mencapai rekor tertinggi baru di $2.789.
- Data ADP dan klaim pengangguran AS yang lebih rendah dari perkiraan menunjukkan bahwa pasar tenaga kerja lebih kuat dari yang dikhawatirkan.
Harga emas (XAU/USD) turun lebih dari 1,5% pada Kamis setelah mencapai rekor tertinggi di $2.790, tertekan oleh penguatan dolar AS dan meningkatnya imbal hasil obligasi Treasury. Penurunan emas ini sebagian besar disebabkan oleh ekspektasi suku bunga yang lebih tinggi, yang mengurangi daya tarik aset tanpa bunga seperti emas. Dolar AS yang menguat seiring dengan imbal hasil obligasi 10-tahun AS yang naik mencerminkan pandangan pasar bahwa The Fed tidak akan menurunkan suku bunga dalam waktu dekat.
Data ekonomi AS juga berperan besar dalam menekan harga emas. Angka ketenagakerjaan ADP dan klaim pengangguran terbaru menunjukkan pasar tenaga kerja AS yang lebih kuat dari perkiraan. Klaim pengangguran mingguan, misalnya, tercatat 216 ribu, lebih rendah dari minggu sebelumnya dan ekspektasi 230 ribu, menunjukkan ketahanan pasar tenaga kerja. Data ini memperlemah spekulasi bahwa Fed perlu melakukan pelonggaran suku bunga dalam waktu dekat.
Selain faktor ekonomi, meningkatnya peluang Donald Trump dalam pemilu mendatang memperkuat ekspektasi inflasi, seiring kebijakan yang mungkin lebih mendukung pinjaman pemerintah dan tarif impor. Di sisi lain, tanda-tanda positif gencatan senjata di Timur Tengah menekan permintaan safe haven pada emas, dengan AS mengirim utusan untuk mendamaikan Israel dan kelompok-kelompok bersenjata di wilayah tersebut. Meski ketegangan Ukraina masih menjadi risiko global, harapan stabilitas di Timur Tengah memberi hambatan baru bagi harga emas untuk terus naik.
Analisis Pengaruh Terhadap Harga Emas:
- Penguatan Dolar AS dan Imbal Hasil Obligasi yang Tinggi: Dolar AS yang lebih kuat dan imbal hasil obligasi Treasury yang meningkat membuat emas kurang menarik sebagai aset safe haven.
- Data Tenaga Kerja AS yang Positif: Data tenaga kerja AS, seperti laporan ADP dan klaim pengangguran yang lebih rendah dari perkiraan, menunjukkan bahwa ekonomi AS tetap kuat.
- Harapan Gencatan Senjata di Timur Tengah: Upaya AS untuk memediasi gencatan senjata antara Israel dan kelompok bersenjata di wilayah Timur Tengah mengurangi ketidakpastian geopolitik yang sebelumnya mendukung permintaan safe haven emas.
Secara keseluruhan berpengaruh harga emas melemah.
Ketegangan Timur Tengah dan Kebijakan OPEC+ Picu Kenaikan Harga Minyak Mentah.

- Iran mungkin sedang bersiap melakukan serangan balasan terhadap Israel dari Irak.
- Ekspektasi bahwa OPEC+ akan menunda rencana peningkatan produksi minyak pada Desember turut mendukung harga.
Harga minyak mentah melanjutkan kenaikan pada awal perdagangan Asia Jumat ini, setelah laporan bahwa Iran sedang bersiap melakukan serangan balasan terhadap Israel dari wilayah Irak dalam beberapa hari ke depan. Minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) AS naik $1,24, atau 1,8%, menjadi $70,50 per barel, sementara harga Brent untuk kontrak Desember yang baru berakhir ditutup naik 0,85% di $73,17. Intelijen Israel menunjukkan bahwa serangan Iran ini bisa terjadi menjelang pemilu presiden AS pada 5 November, menurut laporan Axios.
Laporan tersebut menyebutkan bahwa Iran kemungkinan akan menggunakan pesawat nirawak dan rudal balistik dalam serangannya melalui milisi pro-Iran di Irak, langkah yang dianggap sebagai upaya untuk menghindari serangan balasan dari Israel. Situasi ini memicu kekhawatiran baru akan meningkatnya ketegangan di Timur Tengah, yang mendukung harga minyak. Selain itu, ekspektasi bahwa OPEC+ dapat menunda peningkatan produksi minyak pada bulan Desember juga memberi dukungan lebih lanjut bagi harga.
Dari sisi ekonomi global, kenaikan harga minyak juga ditopang oleh data manufaktur China yang meningkat pada bulan Oktober, menunjukkan efek positif dari langkah-langkah stimulus ekonomi. Sementara itu, pengamat energi memprediksi bahwa ketidakpastian geopolitik, keputusan OPEC+, serta pemilu AS akan membuat pasar minyak berpotensi bergerak fluktuatif di awal November.
Analisis Pengaruh Terhadap Harga Minyak:
- Ketegangan Geopolitik di Timur Tengah: Laporan intelijen menunjukkan Iran mungkin sedang bersiap melakukan serangan balasan terhadap Israel dari Irak.
Kebijakan OPEC+: Ekspektasi bahwa OPEC+ akan menunda rencana peningkatan produksi minyak pada Desember turut mendukung harga.
Secara keseluruhan berpengaruh terhadap harga minyak menguat.
Penggerak Pasar Forex dan Komoditi Hari Ini
Terdapat laporan data fundamental dari AS hari ini yaitu:
- Average Hourly Earnings (MoM) (Oct) adalah data ekonomi yang menunjukkan persentase perubahan rata-rata pendapatan per jam pekerja di Amerika Serikat dari bulan sebelumnya (untuk periode Oktober).
- Nonfarm Payrolls (NFP) (Oct) adalah laporan ekonomi yang mencerminkan jumlah pekerjaan yang ditambahkan atau hilang di sektor non-pertanian di Amerika Serikat selama bulan tertentu (dalam hal ini, Oktober).
- Unemployment Rate (Oct) adalah persentase tenaga kerja yang tidak memiliki pekerjaan tetapi sedang aktif mencari pekerjaan pada bulan tertentu (dalam hal ini, Oktober).
- S&P Global US Manufacturing PMI (Oct) adalah indikator ekonomi yang mengukur kinerja sektor manufaktur di Amerika Serikat untuk bulan Oktober.
- ISM Manufacturing PMI (Oct) adalah indeks yang mengukur kinerja sektor manufaktur di Amerika Serikat untuk bulan Oktober.
- ISM Manufacturing Prices (Oct) adalah indikator yang mengukur perubahan harga yang dibayar oleh perusahaan di sektor manufaktur untuk bahan baku dan input lainnya selama bulan Oktober.
Pengaruh Data Terhadap Perubahan Harga.
Data Average Hourly Earnings (MoM) (Oct) rilis lebih tinggi dari forcast positif/optimis untuk USD. Sedangkan data rilis lebih rendah dari forcast negatif/pesimis untuk USD.
Data Nonfarm Payrolls (Oct) rilis lebih tinggi dari forcast positif/optimis untuk USD. Sedangkan data rilis lebih rendah dari forcast negatif/pesimis untuk USD.
Data Unemployment Rate (Oct) rilis lebih tinggi dari forcast positif/optimis untuk USD. Sedangkan data rilis lebih rendah dari forcast negatif/pesimis untuk USD.
Data S&P Global US Manufacturing PMI (Oct) rilis lebih tinggi dari forcast positif/optimis untuk USD. Sedangkan data rilis lebih rendah dari forcast negatif/pesimis untuk USD.
Data ISM Manufacturing PMI (Oct) rilis lebih tinggi dari forcast positif/optimis untuk USD. Sedangkan data rilis lebih rendah dari forcast negatif/pesimis untuk USD.
Data ISM Manufacturing Prices (Oct) rilis lebih tinggi dari forcast positif/optimis untuk USD. Sedangkan data rilis lebih rendah dari forcast negatif/pesimis untuk USD.
Perkiraan :
Data Average Hourly Earnings (MoM) (Oct) rilis lebih rendah dari data sebelumnya.
Data Nonfarm Payrolls (Oct) rilis lebih rendah dari data sebelumnya.
Data Unemployment Rate (Oct) rilis sesuai dengan data sebelumnya.
Data S&P Global US Manufacturing PMI (Oct) rilis lebih tinggi dari data sebelumnya.
Data ISM Manufacturing PMI (Oct) rilis lebih tinggi dari data sebelumnya.
Data ISM Manufacturing Prices (Oct) rilis lebih tinggi dari data sebelumnya.