Indeks Harga PCE Inti sesuai dengan prediksi, Meredakan Kekhawatiran Pasar Akan Suku Bunga Yang di Tahan Lebih Lama.
- Pasangan NZD/USD terjadi kemerosotan tajam
- Data inflasi akan memberikan isyarat kapan Federal Reserve dapat mempertimbangkan perubahan sikap kebijakan moneternya yang dovish
Indeks harga Pengeluaran Konsumsi Pribadi (PCE) naik sebesar 0,3% bulan lalu dan mencatat kenaikan tahunan sebesar 2,4% dalam dari 2,6% pada bulan Desember. Hal ini menenangkan kekhawatiran investor tentang inflasi tinggi yang akan membuat The Fed mempertahankan suku bunga tinggi lebih lama. Imbal hasil Treasury turun setelah berita ini.
Selama AS tidak menunjukkan bukti konklusif penurunan inflasi, The Fed tidak akan terburu-buru menurunkan suku bunga. Selain itu, pasar selaras dengan perkiraan bank dan kini memperkirakan pelonggaran sebesar 75 bps pada tahun 2024, dimulai pada bulan Juni.
Selain itu, klaim pengangguran juga naik 13.000 pada pekan yang berakhir pada tanggal 17 Februari, melebihi perkiraan ekonom yang memperkirakan kenaikan sebesar 8.000. Menurut Presiden Federal Reserve Cleveland, Loretta J. Mester, inflasi masih merupakan tantangan yang perlu diatasi oleh The Fed, namun penurunan suku bunga akan dilanjutkan pada akhir tahun ini asalkan data memberikan cukup ruang bagi The Fed untuk bertindak.
Harga Emas Naik Setelah Data PCE Inti Membuktikan Disinflasi Berlanjut.
- Harga emas menguat tajam di atas $2.040 karena penurunan data Indeks Harga PCE inti tahunan Amerika Serikat pada bulan Januari sejalan dengan ekspektasi.
- Data inflasi yang lemah diperkirakan akan meningkatkan harapan penurunan suku bunga Federal Reserve (Fed).
Harga emas di sesi pasar Amerika naik lebih dari 0,50% setelah Federal Reserve merilis Indeks Harga Pengeluaran Konsumsi Pribadi (PCE) Inti, yang menunjukkan bahwa proses disinflasi masih berlangsung. Ini memicu penurunan imbal hasil obligasi Treasury AS dan meningkatkan harga emas.
Data PCE Inti menunjukkan bahwa inflasi inti tahunan di bulan Januari adalah 2,8% YoY, sementara inflasi februari turun menjadi 2,4% YoY, mendukung ekspektasi bahwa suku bunga akan dipotong lebih cepat dari yang diantisipasi. Prospek pemotongan suku bunga di bulan Juni meningkat menjadi 50,9% menurut CME FedWatch Tool.
Data inflasi yang lemah diperkirakan akan meningkatkan harapan penurunan suku bunga Federal Reserve (Fed) pada pertemuan kebijakan moneter bulan Juni. Biaya peluang (opportunity cost) dari memegang aset yang tidak memberikan imbal hasil, seperti Emas, turun ketika The Fed mempertimbangkan penurunan suku bunga.
Harga Minyak Terpukul oleh Data Inflasi AS dan Kenaikan Produksi OPEC.
- Harga minyak mengalami penurunan pada perdagangan Kamis.
- Pengukur inflasi pilihan Federal Reserve, indeks pengeluaran konsumsi pribadi (PCE) AS, menunjukkan inflasi bulan Januari sesuai dengan ekspektasi para ekonom.
Harga minyak mengalami penurunan pada perdagangan Kamis karena data inflasi AS menandakan melemahnya ekonomi terbesar dunia. Sementara peningkatan produksi OPEC juga membebani harga. Brent berjangka untuk pengiriman April ditutup pada $83,62 per barel, turun 6 sen, dan minyak mentah AS menetap di $78,26 per barel, turun 28 sen.
Pengukur inflasi pilihan Federal Reserve, indeks pengeluaran konsumsi pribadi (PCE) AS, menunjukkan inflasi bulan Januari sesuai dengan ekspektasi para ekonom, memungkinkan penurunan suku bunga di bulan Juni. Namun, laporan harga konsumen dan produsen di awal Februari mengisyaratkan inflasi yang tinggi, mendorong investor untuk memundurkan ekspektasi penurunan suku bunga ke bulan Juni dari bulan Maret.
Inflasi zona euro merosot, memperkuat alasan bagi Bank Sentral Eropa untuk menurunkan suku bunga pada akhir tahun ini. Suku bunga yang tinggi telah membantu banyak negara Barat dalam mengendalikan inflasi, tetapi berpotensi mengurangi pertumbuhan ekonomi dan permintaan minyak. Di sisi pasokan, persediaan minyak mentah di AS meningkat selama lima minggu berturut-turut, meningkat sebesar 4,2 juta barel, dan perpanjangan pengurangan produksi minyak secara sukarela oleh kelompok produsen OPEC+ juga dibahas.
Penggerak Pasar Forex dan Komoditi Hari Ini
Terdapat perilisan data fundamental hari ini dari AS yaitu :
Kawasan Eropa akan merilis data CPI atau data Consumer Price Index, data ini untuk melihat perubahan harga barang dan jasa di kawasan eropa dan data ini untuk melihat perubahan inflasi.
Data “S&P Global US Manufacturing PMI” adalah indikator ekonomi yang mencerminkan kondisi aktivitas manufaktur dalam suatu negara. Indeks ini dikeluarkan oleh IHS Markit, yang bekerjasama dengan S&P Global
ISM Manufacturing Purchasing Managers’ Index (PMI) adalah indeks yang mengukur tingkat aktivitas manufaktur di Amerika Serikat.
ISM Manufacturing Prices adalah subindeks dari laporan ISM Manufacturing PMI yang mengukur perubahan harga bahan baku dan barang jadi dalam sektor manufaktur.
Dari agenda tersebut dapat memberikan dorongan harga untuk EUR dan USD hari ini.
Pengaruh Data Terhadap Perubahan Harga.
Data CPI rilis lebih tinggi dari forcast positif/optimis untuk EUR. Sedangkan data rilis lebih rendah dari forcast negatif/pesimis untuk EUR.
Data S&P Global US Manufacturing PMI (Jan) rilis lebih tinggi dari forcast positif/optimis untuk USD. Sedangkan data rilis lebih rendah dari forcast negatif/pesimis untuk USD.
Data ISM Manufacturing PMI (Jan) rilis lebih tinggi dari forcast positif/optimis untuk USD. Sedangkan data rilis lebih rendah dari forcast negatif/pesimis untuk USD.
Data ISM Manufacturing Prices (Jan) rilis lebih tinggi dari forcast positif/optimis untuk USD. Sedangkan data rilis lebih rendah dari forcast negatif/pesimis untuk USD.
Perkiraan :
Data CPI (YoY) (Feb) rilis lebih rendah dari data previous.
Data S&P Global US Manufacturing PMI (Feb) rilis sesuai dengan data previous
Data ISM Manufacturing PMI (Feb) lebih tinggi dari data previous.
Data ISM Manufacturing Prices (Feb) rilis lebih tinggi dari data previous.