Aktifitas Bisnis Inggris Ekspansi, Investor Tetap Optimis Terhadap Ekonomi Inggris.
- Pound mengejar dolar karena investor optimis terhadap ekonomi inggris.
- Harga emas menguat di sesi Asia Di tengah dollar AS yang masih kuat.
- Stabilitas harga minyak terjaga di tengah ketegangan timur tengah dan pemulihan permintaan Tiongkok.
Pound mengejar dolar karena investor optimis terhadap ekonomi inggris.
Pound Sterling berusaha mengejar dolar AS karena investor meningkatkan posisi bullish, mendapatkan dorongan ekstra dari data minggu ini yang menunjukkan aktivitas bisnis Inggris 53.0 termasuk yang terkuat di negara maju. Survei aktivitas bisnis bulanan diperkirakan menunjukkan Inggris menduduki puncak klasemen pada bulan Februari, jauh di depan zona euro dan bahkan mengalahkan Amerika Serikat.
Dolar AS tetap tinggi karena kepercayaan investor terhadap perekonomian. Para ekonom memperkirakan indeks aktivitas bisnis Inggris akan meningkat, didorong oleh lonjakan sektor jasa. Meskipun IMF pernah menyatakan Inggris akan menjadi negara dengan pertumbuhan ekonomi paling lambat di antara negara-negara Kelompok Tujuh pada tahun 2024, banyak hal telah berubah, termasuk kondisi Jerman dan Prancis.
Para investor menikmati imbal hasil pound yang lebih tinggi karena pandangan bahwa inflasi yang terus-menerus akan memaksa Bank of England untuk mempertahankan suku bunga lebih tinggi untuk jangka waktu yang lebih lama. JPMorgan dan Deutsche Bank telah menaikkan perkiraan pertumbuhan Inggris tahun 2024.
Harga emas stabil di sesi Asia dibayangi oleh prospek suku bunga AS.
Pada hari Selasa, harga emas sideways di perdagangan Asia, dengan harga spot naik 0,1% menjadi $2,019.17 per ounce, sementara harga emas berjangka yang berakhir pada bulan April stabil di $2,030.20 per ounce. Geopolitik, termasuk meningkatnya pertikaian di Timur Tengah dan antara Rusia dan Ukraina, memberi dukungan pada emas, tetapi kenaikan tersebut diimbangi oleh prospek kenaikan suku bunga AS yang lebih tinggi.
Pasar mulai memperhitungkan kemungkinan penurunan suku bunga yang lebih awal oleh The Fed setelah inflasi AS yang lebih tinggi dari perkiraan pada bulan Januari. Suku bunga yang lebih tinggi menjadi pertanda buruk bagi aset yang tidak memberikan imbal hasil seperti emas. Dilansir dari investing.com, proyeksi jangka panjang emas hingga $3.000 per ounce pada tahun 2025 oleh analis di Citi, meskipun emas dan logam mulia lainnya melemah dalam jangka pendek.
Stabilitas harga minyak terjaga di tengah ketegangan timur tengah dan pemulihan permintaan Tiongkok.
Pada hari Selasa, harga minyak secara umum stabil mendekati level tertinggi dalam tiga minggu. Minyak Brent berjangka turun 11 sen menjadi $83,45 per barel, sedangkan minyak mentah WTI AS untuk pengiriman April turun tipis 11 sen menjadi $78,35 per barel. Kontrak WTI bulan Maret naik 36 sen menjadi $79,55 per barel.
Pasar minyak mentah sedikit lebih rendah dalam perdagangan yang tenang selama liburan Hari Presiden di AS, dengan kekhawatiran permintaan mengimbangi ketegangan geopolitik Timur Tengah yang sedang berlangsung. Serangan terhadap kapal oleh kelompok Houthi di Laut Merah dan Selat Bab al-Mandab menjadi perhatian utama. Peningkatan permintaan Tiongkok meningkatkan sentimen, tetapi laporan bearish dari IEA mengenai pertumbuhan permintaan minyak tahun 2024 mendorong turunnya harga.