Agenda The Fed dan BOJ Jadi Fokus Pasar Sementara Harga Emas Koreksi Turun Siang Ini.

  • Pertemuan kebijakan moneter BoJ dan Fed akan menjadi sorotan minggu ini. 
  • Harga emas bertahan di atas $2.000 menjelang pertemuan Fed.

Perbedaan kebijakan moneter antara AS dan Jepang membebani Yen Jepang (JPY) terhadap dolar AS (USD). Ada beberapa spekulasi bahwa Bank of Japan (BoJ) mungkin mengubah kebijakan pengendalian kurva imbal hasil (YCC). 

Berdasarkan jajak pendapat Reuters, para analis yakin BoJ akan mengakhiri kebijakan suku bunga negatifnya tahun depan, dan kini semakin banyak yang mengantisipasi bahwa bank sentral akan segera mengakhiri kebijakan moneter ultra-akomodatifnya. 

Pertemuan kebijakan moneter BoJ dan Fed akan menjadi sorotan minggu ini.

Harga emas bertahan di atas $2.000 menjelang pertemuan Fed

Harga emas sedikit turun pada hari Senin, namun tetap berada di atas level penting $2.000 karena ketidakpastian perang timur tengah membuat permintaan safe haven meningkat menjelang pertemuan Federal Reserve minggu ini. 

Berlanjutnya ketidakpastian atas konflik Timur Tengah membuat investor bias terhadap aset safe haven tradisional. Israel pada akhir pekan lalu melancarkan serangan darat ke Gaza, dan pasar menunggu untuk melihat apakah ada kekuatan Arab lainnya yang akan bergabung dalam konflik tersebut.

Namun kenaikan emas lebih lanjut tertahan oleh penguatan dolar, karena pasar fokus untuk pertemuan Federal Reserve minggu ini. Dolar AS sedikit menguat pada hari Senin, begitu pula imbal hasil Treasury.

Minyak turun 1% menjelang data AS dan Tiongkok.

Harga minyak turun lebih dari 1% pada hari Senin karena investor bersikap hati-hati menjelang pertemuan kebijakan Federal Reserve AS dan data manufaktur Tiongkok yang akan dirilis minggu ini, mengimbangi dukungan dari ketegangan di Timur Tengah.

Minyak mentah berjangka Brent turun 1,6%, atau $1,11, menjadi $89,37 per barel pada 0350 GMT, sementara minyak mentah West Texas Intermediate AS turun 1,2%, atau $1,34, menjadi $84,20 per barel.

Dilansir dari investing.com “Meskipun perang Hamas-Israel meningkat, invasi darat sudah diperkirakan secara luas,” kata analis CMC Markets Tina Teng. “Pertandingan akhir pekan ini menandakan tidak ada perluasan lebih lanjut ke dalam perang regional yang lebih luas, yang menyebabkan penurunan harga minyak.”

 

 

Share on: