
Dollar AS Menguat Memberikan Tekanan Pada Aset Safe Haven Emas Menjelang Pidato Pejabat The Fed.
- Pada hari ini, indeks dolar melonjak 0,5%
- Harga emas mengalami penurunan akibat penguatan dollar.
- Volatilitas harga minyak terkendali meskipun ada kekhawatiran ekonomi dan ketegangan di Timur Tengah.
Fokus terhadap pidato pejabat Fed dan data ekonomi untuk isyarat penurunan suku bunga.
Pada hari Selasa ini, indeks dolar melonjak 0,5% karena permintaan terhadap dollar meningkat menjelang pidato Gubernur Fed, Christopher Waller. Komentarnya mengenai potensi penurunan suku bunga pada musim semi akan selalu dipanatu setelah data inflasi Desember memberikan isyarat yang beragam.
Data produksi industri dan penjualan ritel AS pada hari Rabu diharapkan memberikan lebih banyak sinyal tentang perekonomian, yang dapat memengaruhi kebijakan suku bunga The Fed. Meskipun ekspektasi penurunan suku bunga Maret 2024 sedikit menurun, sentimen pasar tetap dipengaruhi oleh potensi penurunan suku bunga, yang telah menjadi tekanan terhadap dollar.
Harga emas tertekan akibat dollar menguat.
Harga emas mengalami penurunan setelah beberapa sesi kenaikan, dipengaruhi oleh rebound dolar dan sinyal dari Federal Reserve. Meskipun emas mendapat dukungan dari permintaan safe-haven, sementara kekuatan dolar pada hari Selasa memicu penurunan harga.
Konflik geopolitik antara Israel dan Gaza memperluas pengaruhnya ke Laut Merah, situasi ini mengubah sentimen pasar dari positif menjadi penghindaran risiko. Pergeseran ini dapat meningkatkan permintaan terhadap aset safe-haven, termasuk emas.
Volatilitas harga minyak terkendali meskipun ada kekhawatiran ekonomi dan ketegangan di Timur Tengah.
Harga minyak bervariasi pada hari Selasa, dipengaruhi oleh kekhawatiran ekonomi global, masalah permintaan-penawaran di AS terkait cuaca, dan ketegangan terus-menerus di Timur Tengah yang menyebabkan lebih banyak pengalihan kapal tanker.
Minyak Brent naik tipis menjadi $78,20 per barel, sementara minyak WTI AS turun menjadi $72,48 per barel setelah hari libur AS. Sentimen pasar dipengaruhi meningkatnya konflik geopolitik, sementara persediaan minyak di AS juga menjadi faktor penting terhadap sentimen harga minyak kedepan.