Pasar Wait And See Kebijakan BOJ Hari Ini dan Sejumlah Agenda Bank Sentral Lainnya Minggu Ini.

  • Bank of Japan (BoJ) diperkirakan akan mengumumkan keputusannya mengenai suku bunga, serta kebijakan Pengendalian Kurva Hasil (YCC) hari ini. 
  • Investor juga menunggu keputusan suku bunga dari Bank of England (BoE) untuk pengambilan keputusan lebih lanjut

Ketua Federal Reserve (Fed) Jerome Powell pekan lalu menegaskan bahwa mereka akan mempertahankan suku bunga tidak berubah pada pertemuan bulan November di hari Rabu, tetapi apakah suku bunga akan dipertahankan pada bulan Desember akan bergantung pada data yang masuk. 

Powell lebih lanjut menyatakan bahwa suku bunga AS bisa naik lagi jika pertumbuhan ekonomi yang tinggi dan kekurangan tenaga kerja terus berlanjut.

Pasar saat ini memperkirakan peluang 23% Fed menaikkan suku bunga sebesar 25 basis poin (bps) pada hari Rabu, menurut alat CME Fedwatch. Komentar hawkish dari pejabat Fed mungkin membatasi penurunan Dollar. 

Pertemuan Bank of Japan minggu ini.

Bank of Japan (BoJ) diperkirakan akan mengumumkan keputusannya mengenai suku bunga, serta kebijakan Pengendalian Kurva Hasil (YCC) pada hari Selasa. 

Menjelang pengumuman kebijakan BoJ , Yen Jepang (JPY) telah pulih terhadap Dolar AS (USD), setelah melemah melewati level penting 150,00 pada minggu lalu, sebuah ambang batas yang sekali lagi mendorong pembuat kebijakan Jepang untuk melakukan intervensi di pasar obligasi.

Pasar tidak mengharapkan kejutan apa pun dari BoJ meskipun inflasi Jepang melebihi target harga 2% selama 19 bulan berturut-turut dan imbal hasil obligasi pemerintah (JGB) bertahan pada level tertinggi dalam satu dekade.

Pertemuan Bank Sentral Inggris minggu ini

investor menunggu keputusan suku bunga dari Bank of England (BoE) untuk pengambilan keputusan lebih lanjut. Pasangan GBP/USD diperdagangkan sideways karena suasana pasar mulai tenang, investor juga mencari perkembangan baru terkait konflik Israel-Palestina untuk mengambil tindakan lebih lanjut.

Pelaku pasar ingin mengetahui apakah bank sentral memiliki pandangan yang sama dengan Perdana Menteri Inggris Rishi Sunak dalam mengurangi separuh inflasi utama menjadi 5,4% pada akhir tahun. 

 

Harga Emas Dibawah $2000 Lagi, Kebijakan The Fed Menjadi Arah Harga Emas Selanjutnya.

  • Harga emas masih dibatasi di bawah batas $2.000 di sesi Asia pada hari Senin.
  • Ketua Federal Reserve (Fed) Jerome Powell menegaskan bahwa The Fed akan mempertahankan suku bunga stabil pada pertemuan bulan November.

Harga emas (XAU/USD) berkonsolidasi di bawah angka psikologis $2.000 selama awal sesi Asia pada hari Senin. Koreksi Dolar AS (USD) dan penurunan imbal hasil obligasi Treasury AS memberikan dukungan pada logam kuning. Harga emas saat ini diperdagangkan di sekitar $1.996, naik 0,07% hari ini.

Sementara itu, Indeks Dolar AS (DXY), nilai USD relatif terhadap sejumlah mata uang global, turun ke 106,20 setelah mengoreksi tertinggi mingguan di 106,70. Imbal hasil obligasi Treasury AS sedikit bergerak, dengan imbal hasil obligasi Treasury 10-tahun berada di sekitar 4,90%.

Pekan lalu, Ketua Federal Reserve (Fed) Jerome Powell menegaskan bahwa The Fed akan mempertahankan suku bunga stabil pada pertemuan Rabu mendatang, namun apakah mereka akan mempertahankan suku bunga untuk bulan Desember akan bergantung pada data yang masuk. 

Powell menambahkan bahwa kenaikan suku bunga tambahan mungkin terjadi jika pertumbuhan ekonomi yang tinggi dan kekurangan tenaga kerja terus berlanjut. Hal ini, pada gilirannya, mungkin membatasi kenaikan emas. 

Perlu dicatat bahwa kenaikan suku bunga meningkatkan opportunity cost berinvestasi pada aset yang tidak memberikan imbal hasil, sehingga menyiratkan prospek negatif terhadap logam mulia.

Aktivitas Manufaktur China Melambat, Mengkhawatirkan Permintaan Minyak Kedepan.

  • Data aktivitas manufaktur Tiongkok secara tak terduga menyusut pada bulan Oktober,
  • Melambatnya permintaan luar negeri seiring dengan memburuknya kondisi ekonomi di pasar ekspor terbesar Tiongkok.

Harga minyak mentah WTI bergerak flat pagi ini di tengah rilis data aktivitas manufaktur Tiongkok secara tak terduga menyusut pada bulan Oktober, sementara aktivitas non-manufaktur tumbuh lebih lambat karena bisnis dalam negeri terus menghadapi tekanan dari memburuknya permintaan lokal dan luar negeri juga mengkhawatirkan akan permintaan minyak kedepan. 

Indeks manajer pembelian (PMI) manufaktur berada di angka 49,5 pada bulan Oktober, menurut data dari Biro Statistik Nasional. Angka tersebut lebih rendah dari ekspektasi bahwa pertumbuhan akan tetap stabil di 50,2 yang terlihat pada bulan lalu. 

Angka di bawah 50 menunjukkan kontraksi, dengan PMI manufaktur kini kembali mengalami kontraksi setelah tumbuh sedikit di bulan September.

Sektor ini menghadapi tantangan yang semakin besar pada tahun ini, terutama dari melambatnya permintaan luar negeri seiring dengan memburuknya kondisi ekonomi di pasar ekspor terbesar Tiongkok. PMI manufaktur Tiongkok kini telah mengalami kontraksi selama enam dari 10 bulan sejauh ini pada tahun 2023 yang menambah tekanan pada harga minyak. 

Penggerak Pasar Forex dan Komoditi Hari Ini

Hari ini ada perilisan data dari EUR dan USD

1. Data CPI, ini merupakan indikator ekonomi yang digunakan untuk mengukur perubahan dalam tingkat inflasi atau deflasi dalam suatu negara. Mengukur perubahan harga rata-rata sekelompok barang dan jasa yang sering dibeli oleh konsumen selama periode waktu tertentu.

2. Data Consumer Confidence adalah data yang mengukur tingkat keyakinan atau kepercayaan konsumen terhadap kondisi ekonomi saat ini dan ekspektasi masa depan di AS.

ECONOMIC CALENDAR

EUR

Pukul 17.00 WIB

 CPI (YoY) (Oct)

Forecast

3.2%

Previous

4.3%

CPI adalah data yang mengukur perubahan harga rata-rata sekelompok barang dan jasa yang sering dibeli oleh konsumen selama periode waktu tertentu.

Review Kami :

Berdasarkan penilaian kami data Euro CPI di rilis sesuai dengan forecast sehingga EUR melemah.

USD

Pukul 21.00 WIB

 CB Consumer Confidence (Oct)

Forecast

100.0

Previous

103.0

Data CB Consumer Confidence digunakan untuk mengukur kepercayaan konsumen terhadap situasi ekonomi yang sedang berlangsung di AS.

Review Kami :

Berdasarkan penilaian data CB Consumer Confidence di rilis lebih tinggi dari forcast sehingga USD menguat.

Share on: