Meredanya Inflasi AS Menambah Ekspektasi Pasar Terhadap Jeda Suku Bunga The Fed.

  • Perkiraan bahwa The Fed telah selesai menaikkan suku bunga, membatasi pemulihan dolar AS.
  • Kalender ekonomi AS akan melaporkan angka klaim pengangguran mingguan dan indeks manufaktur Fed Philadelphia hari ini.

Dolar AS (USD) tampaknya melanjutkan pemulihan semalam dari level terendah sejak 1 September di tengah ketidakpastian atas langkah kebijakan Federal Reserve (Fed) berikutnya, yang, pada gilirannya, akan bertindak sebagai pendorong untuk pasangan USD kedepan.

Laporan CPI AS yang lebih lemah pada hari Selasa menunjukkan inflasi turun lebih cepat dari perkiraan dan menegaskan kembali ekspektasi bahwa The Fed di perkirakan sudah selesai menaikkan suku bunga. Namun, tingkat inflasi masih jauh di atas target 2% dan memberikan harapan bahwa bank sentral AS akan mempertahankan sikap hawkishnya.

Latar belakang fundamental yang beragam memerlukan kehati-hatian dan fokus jangka pendek bagi para pedagang. Sementara itu, kalender ekonomi AS akan melaporkan angka klaim pengangguran mingguan dan indeks manufaktur Fed Philadelphia.

Hal ini, dikombinasikan dengan imbal hasil obligasi AS dan sentimen risiko yang lebih luas, dapat memengaruhi dinamika harga dolar kedepan.

 

Dollar AS Rebound dan Penguatan Imbal Hasil Obligasi AS Menghambat Laju Kenaikan Emas.

  • Kenaikan harga emas tetap terbatas karena USD dan imbal hasil obligasi Treasury AS menguat.
  • Ekspektasi kenaikan suku bunga di pertemuan FOMC bulan Desember dan Januari diperkirakan nol.

Harga emas (XAU/USD) bergerak turun baru-baru ini di awal perdagangan Asia pada hari Kamis. Kenaikan emas tertolak di harga $1,975 dan saat ini diperdagangkan di sekitar $1,958. Pemulihan dolar AS (USD) dan kenaikan imbal hasil obligasi Treasury AS  memberikan tekanan jual pada harga emas. 

Namun ekspektasi kenaikan suku bunga di pertemuan FOMC bulan Desember dan Januari diperkirakan nol dan pasar memperkirakan bank sentral akan mulai menurunkan suku bunga pada pertengahan tahun 2024. Hal tersebut menambah ekspektasi positif terhadap prospek harga emas yang dapat menopang harga emas berpotensi menguat untuk jangka panjang.

 

Harga Minyak Turun Karena Kenaikan Pasokan Minyak Mentah AS dan Kekhawatiran Permintaan Asia.

  • Kontrak bulan pertama WTI juga lebih rendah dibandingkan kontrak bulan kedua, investor memperkirakan harga akan naik di masa depan. 
  • Produksi kilang penyulingan Tiongkok  pada bulan Oktober turun dari puncak

Harga minyak turun pada hari Kamis, memperpanjang penurunan dari sesi sebelumnya, karena tanda-tanda peningkatan pasokan  dari Amerika Serikat diimbangi oleh kekhawatiran  lemahnya permintaan energi dari Asia.

Kontrak bulan pertama WTI juga lebih rendah dibandingkan kontrak bulan kedua, struktur yang dikenal sebagai contango, yang menunjukkan investor memperkirakan harga akan naik di masa depan. 

Persediaan minyak mentah AS naik 3,6 juta barel pada pekan lalu menjadi 421,9 juta barel, menurut Badan Informasi Energi AS (EIA), jauh melebihi ekspektasi para analis yang disurvei oleh Reuters, yang memperkirakan kenaikan sebesar 1,8 juta barel.

Produksi minyak mentah AS tetap stabil pada rekor tertinggi 13,2 juta barel per hari (bph).

Sementara itu, di Asia, produksi kilang penyulingan Tiongkok  pada bulan Oktober turun dari puncak bulan sebelumnya karena melemahnya permintaan bahan bakar industri dan menyempitnya margin penyulingan. Namun, aktivitas ekonomi negara tersebut kembali pulih pada bulan Oktober, dengan produksi industri meningkat lebih cepat dan pertumbuhan penjualan ritel melebihi ekspektasi.

source : investing.com

 

Penggerak Pasar Forex dan Komoditi Hari Ini

Hari ini ada perilisan data USD

1. Initial Jobless Claims adalah data yang mengukur jumlah pengajuan klaim tunjangan pengangguran dalam periode tertentu. Data ini diterbitkan mingguan oleh Departemen Tenaga Kerja Amerika Serikat dan digunakan untuk memberikan gambaran tentang keadaan pasar tenaga kerja.

2. Philadelphia Fed Manufacturing Index adalah indikator ekonomi yang mengukur sentimen dan kesehatan sektor manufaktur di wilayah Philadelphia, Amerika Serikat. Indeks ini dikeluarkan oleh Federal Reserve Bank of Philadelphia dan mencerminkan persepsi produsen tentang kondisi bisnis saat ini.

Agenda tersebut dapat memberikan pengaruh terhadap pergerakan harga USD kedepan.

ECONOMIC CALENDAR
Real Time Economic Calendar provided by Investing.com.

1. Initial Jobless Claims adalah data yang mengukur jumlah pengajuan klaim tunjangan pengangguran dalam periode tertentu. Data ini digunakan untuk memberikan gambaran tentang keadaan pasar tenaga kerja.

2. Philadelphia Fed Manufacturing Index adalah indikator ekonomi yang mengukur sentimen dan kesehatan sektor manufaktur di wilayah Philadelphia, Amerika Serikat. Indeks ini mencerminkan persepsi produsen tentang kondisi bisnis saat ini.

Penilaian Kami, di Perkirakan :

1. Data Initial Jobless claims di perkirakan rilis lebih rendah dari previous, sehingga USD berpotensi menguat.

2. Data Philadelphia Fed Manufacturing Index di perkirakan rilis lebih tinggi dari previous, sehingga USD berpotensi menguat.

Share on: