Sebagai orang awam, mungkin kamu bertanya-tanya kira-kira apa sih perbedaan BAPPEBTI dan OJK? Meski sama-sama pengawas dan tergabung dalam Tim Satuan Tugas Waspada Investasi, namun keduanya mengawasi sektor yang berbeda loh.

Secara singkatnya, OJK lebih mengawasi seluruh kegiatan yang berkaitan dengan sektor jasa keuangan di Indonesia. Sementara, BAPPEBTI mengawasi terkait perdagangan berjangka di Indonesia. Nah, agar kamu lebih mengenal fungsi dan tanggung jawab keduanya, simak beberapa perbedaan BAPPEBTI dan OJK berikut ini.

Posisi Lembaga BAPPEBTI dan OJK di Indonesia

BAPPEBTI

Oke, sebelum lebih lanjut membahas soal perbedaan fungsi dan kewenangan antara BAPPEBTI dan OJK, kamu perlu tahu dulu seperti apa posisi kedua lembaga tersebut di Indonesia.

BAPPEBTI adalah lembaga resmi yang berada di bawah naungan Kementerian Perdagangan Republik Indonesia. Secara langsung badan ini membawahi bursa berjangka yang sejajar dengan lembaga kliring berjangka. Dalam melaksanakan fungsi pengawasannya, BAPPEBTI ini juga terhubung dengan regulator lainnya seperti OJK, PPATK, Bank Indonesia, Kementerian Kominfo, dan lain-lain.

OJK

Sementara, OJK merupakan lembaga independen yang diresmikan pada 16 Juli 2012. Dalam melaksanakan tugas dan wewenangnya, lembaga ini bebas dari campur tangan pihak manapun. Itu artinya, OJK ini dalam melaksanakan tugas pengawasannya tidak bertanggung jawab oleh badan apapun karena ia berdiri sendiri.

Namun, dalam pengelolaan keuangannya dimana hasil pembahasan anggaran bersama DPR harus dilaporkan ke Menteri Keuangan. Sebab, hal ini menjadi bagian yang enggak terpisahkan dari APBN. OJK pun bisa berkoordinasi dengan BI terkait dengan pengaturan dan pengawasan perbankan.

OJK ini mengambil alih fungsi regulator pada perbankan dimana sebelumnya dijalankan oleh Bank Indonesia (BI). Lalu, untuk pengawasan lembaga keuangan non-bank OJK mengambil alih peran dari Kementerian Keuangan dan Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bappepam LK).

Fungsi dan Tanggung Jawabnya

Setelah mengetahui posisi kedua lembaga tersebut, kini saatnya kamu mengetahui bagaimana fungsi mereka dalam mengawasi sektor jasa keuangan di Indonesia. Kita mulai dengan OJK, dimana lembaga ini merupakan kepanjangan dari Otoritas Jasa Keuangan. OJK bertanggung jawab dalam mengatur dan mengawasi industri keuangan yang meliputi:

  • Perbankan;
  • Pasar Modal;
  • Industri Keuangan Non Bank (Perasuransian, Pegadaian, Dana Pensiun, dan Lembaga Pembiayaan); dan
  • Lembaga Keuangan Mikro.

Karena fungsinya dalam mengawasi sektor jasa keuangan secara keseluruhan maka OJK diharapkan bisa meningkatkan daya saing perekonomian Indonesia. Selain itu, keberadaan OJK diharapkan mampu menjaga kepentingan nasional seperti pengelolaan, pengendalian, kepemilikan, dan sumber daya manusia terkait sektor jasa keuangan.

Sementara, BAPPEBTI merupakan kepanjangan dari Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi. Itu artinya badan ini merupakan lembaga yang berfungsi sebagai pengawas dan regulator terkait Perdagangan Berjangka Komoditi di Indonesia. Adapun beberapa kewenangan BAPPEBTI, seperti:

  • Menerbitkan izin usaha untuk seluruh pelaku usaha perdagangan berjangka.
  • Menetapkan aturan, tata tertib, dan perubahan atas peraturan terdahulu terkait perdagangan berjangka.
  • Mengawasi aktivitas bursa berjangka dan lembaga kliring berjangka apakah sudah sesuai dengan peraturan yang berlaku, termasuk mengawasi secara intensif dan memberlakukan sanksi tegas apabila terjadi pelanggaran.
  • Menentukan secara spesifik jumlah maksimum posisi terbuka yang bisa diakui setiap pihak dan batas jumlah posisi terbuka yang perlu dilaporkan secara berkala.
  • Mengesahkan daftar bursa berjangka dan kontrak berjangka luar negeri mana saja yang bisa dijadikan tujuan distribusi atau penyaluran atas permintaan nasabah dalam negeri.
  • Memeriksa semua pihak yang sudah mengantongi izin, sekaligus memerintahkan pemeriksaan maupun penyidikan terhadap pihak yang diduga melanggar ketentuan hukum dalam perdagangan berjangka.
  • Mewajibkan pihak tertentu memperbaiki maupun menghentikan promosi/iklan perdagangan berjangka yang berpotensi menyesatkan persepsi publik.
  • Membangun sarana solusi terkait permasalahan kegiatan perdagangan berjangka. 

Secara singkat, fungsi BAPPEBTI bertanggung jawab dalam mengawasi jalannya perdagangan berjangka di Indonesia supaya sesuai dengan aturan. Hal ini guna mencegah kerugian terhadap masyarakat akibat investasi atau trading ilegal.

Ingat ya jangan sampai tertukar kalau izin perusahan pialang berjangka didapat dari BAPPEBTI bukanlah OJK. Supaya perusahaan pialang tersebut bisa beroperasi di Indonesia, maka mereka harus punya lisensi dari BAPPEBTI. Nah, salah satu broker legal BAPPEBTI yang bisa kamu percaya sebagai tempat trading adalah MagnetFX.

Produk Keuangan yang Diawasi

Meski BAPPEBTI dan OJK sama-sama mengawasi sektor keuangan, namun produk keuangan yang diawasi berbeda. Sebagai lembaga yang independen, OJK punya tugas dalam mengatur dan mengawasi sektor jasa keuangan.

Pengawasan di dalamnya terkait dengan pasar modal, perbankan, dan penyedia jasa keuangan yang bukan bank (seperti asuransi, lembaga pembiayaan, dan fintech). Adapun produk -produk keuangan yang diawasi oleh OJK, yakni:

  • Kripto
  • Saham
  • Reksa dana
  • Obligasi
  • Exchange Trade Fund (ETF)
  • Sukuk 
  • Derivatif efek
  • Securities crowdfunding (SCF)
  • Fintech peer to peer lending (P2P lending)

OJK memang lebih fokus dalam memelihara stabilitas dan menumbuhkan daya saing ekonomi Indonesia untuk sektor jasa keuangan. 

Sementara, BAPPEBTI lebih fokus dalam mengawasi dan mengatur kegiatan perdagangan berjangka. Adapun produk-produk keuangan yang diawasi seperti:

  • Forex
  • Emas
  • Valas
  • Komoditi

Pengawasan Terkait Perbankan

BAPPEBTI melakukan pengawasan dana milik nasabah dimana dana tersebut wajib disimpan dalam rekening terpisah (segregated account) pada bank yang sudah disetujui. BAPPEBTI juga berhak meminta kepada bank atau lembaga keuangan untuk membekukan rekening pihak yang terbukti terlibat tindak pidana terkait perdagangan berjangka.

Sementara, OJK memang mengawasi segala kegiatan yang berkaitan dengan perbankan. Perbankan di sini mengartikan bahwa OJK akan mengawasi terkait kelembagaan, kegiatan usaha, serta cara dan proses dalam pelaksanaan kegiatan usahanya. OJK bisa saja mencabut izin usaha bank jika terbukti melakukan pelanggaran.

Itulah tadi beberapa perbedaan BAPPEBTI dan OJK. Bisa disimpulkan ya bahwa perbedaan kedua lembaga seperti tabel berikut:

Perbedaan BAPPEBTI dan OJK

Semoga informasi tadi bisa menambah wawasan kamu dan kamu enggak kebingungan lagi dengan fungsi keduanya. 

Ingat ya, bahwa setiap produk keuangan sudah diatur oleh otoritasnya masing-masing. Jadi, sebelum memulai memulai trading atau investasi, ada baiknya kamu untuk mengecek legalitas produk ke masing-masing regulator terkait guna menghindari adanya penipuan. Kalau enggak terdaftar dan enggak berizin, maka sudah dipastikan brokernya ilegal.

Hal ini juga untuk berjaga-jaga ketika kamu merasa dirugikan saat berinvestasi atau trading, maka kamu bisa melapor ke regulator yang tepat. Ingat, jangan sampai salah lapor, ya!

Share on: