Kamu pernah mendengar soal margin level atau margin call level? Atau bahkan kamu pernah mengalami margin call? Saat trading, beberapa istilah tersebut enggak akan asing di telinga. Margin call adalah salah satu istilah yang sangat penting untuk kamu ketahui, bahkan sebelum memulai trading.

Sebuah margin call level merupakan ambang batas yang ditetapkan broker yang akan memicu terjadinya margin call. Nah, kalau margin call terjadi, maka posisi trading kamu secara otomatis akan tertutup secara paksa.

Wah, lalu apa yang terjadi selanjutnya ya? Bagaimana cara menghindari margin call? Tenang, pada artikel kali ini kita akan membahasnya. Yuk, simak!

 

margin level


Margin Call Adalah Hal yang Perlu Kamu Hindari

Cara Mengetahui Kena Margin Call

Saat kamu melakukan trading forex, maka kamu akan melihat beberapa keterangan seperti di atas. Balance merupakan seluruh saldo yang ada di dalam akunmu saat ini. Equity merupakan saldo ter-update yang sudah ditambah profit atau dikurangi loss. Margin adalah sejumlah dana yang diperlukan broker untuk membuka satu transaksi.

Besaran margin ini tergantung dari leverage yang digunakan. Semakin besar leverage, maka semakin kecil juga margin yang dibutuhkan. Besaran margin untuk tiap pair juga bisa berbeda-beda.

Sementara, free margin merupakan selisih antara equity dengan margin. Nah, untuk mengetahui bagaimana kamu akan terkena margin call atau tidak, maka kamu bisa merujuk pada free margin ini. Jika free margin ini habis, maka siap-siap akunmu akan terkena margin call.

Saat hal ini terjadi, hanya ada dua pilihan yakni top up dana deposit lagi untuk mempertahankan posisi tersebut atau menutup posisi yang juga dikenal dengan istilah stop out. Dan terakhir ada margin level yang merupakan nilai persentase (%) berdasarkan ekuitas dibagi margin yang digunakan. 

Broker menggunakan level margin untuk menentukan apakah kamu bisa membuka posisi tambahan atau enggak. 

margin level condition

Jika tingkat margin 100% atau kurang, maka sebagian besar platform tidak akan mengizinkan kamu untuk membuka posisi baru. Lalu, bagaimana jika kamu sama sekali tidak membuat posisi? Maka level margin ini akan menjadi 0. 

Bayangkan margin level sebagai lampu lalu lintas. Maka, lampu akan berwarna hijau terus selama margin level di atas 100%.

Cara Membaca Margin Call

Setiap broker itu menerapkan margin call dan step out yang berbeda-beda. Namun, umumnya broker membuka margin call level 100% dan 40%. Berikut adalah penjelasannya untukmu.

1. Margin Call Level 100%

Level margin ini mengartikan bahwa broker akan memberi peringatan ketika nilai trading kamu sama dengan 100% margin requirement. 

MC terjadi jika = margin requirement x 100%

Contohnya begini:

Dana trading kamu adalah 6,000 USD dengan leverage 1:1000 dan ingin membeli 1 lot EUR/USD (100,000 basis unit) di posisi 1.20000. Maka, margin yang kamu butuhkan untuk bisa membuka dan menahan posisinya adalah:

Margin Requirement = (1.20000 x 100,000) / 1000 = 120 USD

Kamu baru akan terkena margin call kalau sisa saldo di akun ku adalah 120 USD dengan total kerugian mencapai 5.880 USD. Lalu, apakah posisi tersebut akan langsung ditutup atau tidak? Ini tergantung dari level stop out broker yang kamu gunakan.

2. Margin Call Level 40%

Enggak semua broker menempatkan Margin Call 100%, ada juga yang mengatur pada level 40%.  Ini mengartikan bahwa kamu akan mendapat peringatan dari nilai broker ketika saldo di akun sama dengan 40% dari Margin Requirement. 

MC terjadi jika Ekuitas = margin requirement x 40%

Misalnya, kamu membeli 1 lot EUR/USD (100,000 basis unit) dengan modal 5,000 USD dan leverage 1:1000 pada posisi 1.30000. Maka, margin yang kamu butuhkan untuk bisa membuka dan menahan posisinya adalah:

Margin Requirement = (1.30000 x 100,000) / 1000 = 130 USD

Margin call akan terjadi jika sisa saldo akunmu adalah 130 x 40% = 52 USD dengan total kerugian mencapai 5,000 – 54 = 4.946 USD. Mengenai posisi akan ditutup atau enggak itu tergantung pada level stop out dari broker. 


Lalu, Kenapa Sih Kamu Perlu Menghindari Margin Call?

Kalau kamu enggak mau uang habis, ya jangan sampai margin call. Nah, kalau sudah kena margin call, maka yang rugi sebenarnya dirimu sendiri. Uang habis artinya kamu enggak bisa trading lagi dan kamu harus tambah dana deposit.

Bahkan legenda trader Jesse Livermore juga mengatakan hal yang sama, “Never meet a margin call”. Kalimat “margin call adalah risiko yang wajar dalam trading” hanya diucapkan oleh trader yang enggak mau belajar soal trading, terutama tentang manajemen uang dan manajemen risiko. Sebenarnya ia sedang berjudi dan istilah trading digunakan hanya untuk pembenaran saja.

Share on: