Wall Street Naik Tipis Berkat Deal Vietnam Meski ADP Minus, Fokus NFP Besok.

ADP Employment -33.000 memicu kekhawatiran perlambatan pasar kerja dan dorongan untuk rate cut.
Trump umumkan kesepakatan dagang ke-3 dengan Vietnam, memperkuat sentimen menjelang deadline 9 Juli.
S&P 500 mencetak rekor baru di 6,226.63 pada Rabu, didorong oleh optimisme seputar kesepakatan dagang terbaru antara AS dan Vietnam, menambah daftar perjanjian menjelang tenggat 9 Juli. Namun, data ADP menunjukkan penurunan tenaga kerja swasta sebesar 33.000, pertama kali negatif dalam lebih dari dua tahun, menggarisbawahi kekhawatiran bahwa pasar tenaga kerja mulai mendingin.
Trump mengonfirmasi kesepakatan dagang dengan Vietnam yang menetapkan tarif 0% untuk barang AS dan 20%–40% untuk produk Vietnam. Ini menjadi kesepakatan ketiga setelah China dan Inggris, namun investor bereaksi negatif setelah rincian perjanjian diumumkan, menyebabkan saham ritel yang sempat melonjak justru berbalik turun.
Data pekerjaan yang lemah memicu spekulasi pemangkasan suku bunga lebih cepat, sementara Ketua The Fed Powell tetap bersikap hati-hati, menunggu data NFP Kamis ini. RUU fiskal besar Trump juga lolos Senat, tetapi menuai kontroversi karena berpotensi menambah utang negara lebih dari $3 triliun.
Kesimpulan Sentimen:
Netral cenderung Bullish untuk pasar saham AS, karena optimisme trade deal dan harapan stimulus mengimbangi pelemahan data tenaga kerja.
Emas Bergerak Naik di Tengah Kekhawatiran Tenaga Kerja dan Tekanan Tariff AS.

Data tenaga kerja AS melambat signifikan, meningkatkan ekspektasi pemangkasan suku bunga oleh The Fed.
Bank sentral global terus membeli emas meski ketegangan geopolitik menurun, memperkuat permintaan jangka menengah.
Harga emas menguat tipis ke level $3,348 di sesi Amerika Serikat, didorong ekspektasi pemangkasan suku bunga jelang rilis data Nonfarm Payrolls (NFP) Kamis ini. Data ADP yang jauh di bawah ekspektasi menunjukkan sektor swasta menghentikan perekrutan, diperkuat oleh kabar PHK 9.000 karyawan Microsoft, memicu kekhawatiran perlambatan pasar tenaga kerja. Di sisi lain, kenaikan imbal hasil obligasi AS dan penguatan Dolar gagal membendung kenaikan harga emas, mengindikasikan pasar lebih fokus pada sinyal pelonggaran kebijakan The Fed.
Dari sisi geopolitik, ketegangan di Timur Tengah mereda setelah adanya potensi gencatan senjata 60 hari antara Israel dan Gaza, serta kesepakatan damai sementara antara Israel dan Iran. Ini sedikit menahan laju kenaikan emas, meskipun minat beli tetap kuat. Tambahan pembelian emas oleh bank sentral global, termasuk Kazakhstan, Turki, dan Polandia sebanyak 20 ton di bulan Mei, memberi dukungan jangka menengah terhadap harga logam mulia.
Fokus utama pasar kini tertuju pada data NFP yang diperkirakan melemah ke 110.000 dan tingkat pengangguran naik ke 4,3%. Di saat bersamaan, tekanan politik meningkat karena ketidakpastian pengesahan RUU pemotongan pajak besar-besaran Trump dan batas waktu 9 Juli untuk kesepakatan dagang baru tanpa perpanjangan. Implikasi terhadap kebijakan moneter diperkirakan akan mendorong ekspektasi penurunan suku bunga sebesar 63,5 bps pada akhir tahun.
Kesimpulan Sentimen:
Bullish untuk XAUUSD, didorong oleh pelemahan ekonomi, ekspektasi rate cut, dan aksi beli bank sentral meski risiko geopolitik mereda.
Minyak Melonjak 3% Usai Deal Dagang AS-Vietnam dan Ketegangan Nuklir Iran.

Iran menghentikan kerja sama dengan IAEA memicu risiko geopolitik baru di pasar energi.
Data persediaan minyak AS melonjak tak terduga, memicu kekhawatiran atas lemahnya permintaan musim panas.
Harga minyak melonjak 3% pada Rabu setelah Iran menghentikan kerja sama dengan pengawas nuklir PBB (IAEA), memicu kekhawatiran geopolitik, dan Amerika Serikat mengumumkan kesepakatan dagang dengan Vietnam menjelang tenggat tarif 9 Juli. Brent ditutup naik $2 menjadi $69.11, sementara WTI naik $2 ke $67.45 per barel. Meski demikian, kenaikan dibatasi oleh lonjakan tak terduga dalam persediaan minyak mentah AS sebesar 3,8 juta barel.
Ketegangan Iran muncul setelah negara itu melarang inspeksi IAEA tanpa persetujuan Dewan Keamanan Nasional, menyusul tuduhan bahwa badan tersebut berpihak pada Barat. Selain itu, kesepakatan dagang AS-Vietnam memberikan dorongan sentimen positif, walau sebagian investor mencermati potensi dampak dari penetapan tarif 20% terhadap ekspor Vietnam. Di sisi lain, permintaan bensin di AS turun ke 8,6 juta barel per hari, jauh dari level sehat musim panas 9 juta bph, menimbulkan kekhawatiran tentang konsumsi domestik.
Pasar juga mencermati rencana OPEC+ menaikkan produksi 411.000 bph pada Agustus, yang diperkirakan tidak mengejutkan pasar. Di tengah kenaikan ekspor Arab Saudi dan cuaca panas yang meningkatkan permintaan energi, data tenaga kerja AS yang akan dirilis Kamis bisa menjadi penentu ekspektasi pemangkasan suku bunga, yang pada akhirnya akan memengaruhi prospek permintaan minyak global.
Kesimpulan Sentimen:
Bullish terbatas untuk harga minyak, ditopang ketegangan geopolitik dan trade deal, namun dibatasi oleh lemahnya data permintaan bensin AS.
Penggerak Pasar Forex dan Komoditi Hari Ini
Pengaruh Data Terhadap Perubahan Harga.
Prediksi USD:
Data NFP: Keseluruhan data tenaga kerja (Upah Rata-Rata, Klaim Pengangguran, NFP, Tingkat Pengangguran) diperkirakan melemah, yang berpotensi menekan USD (⬇️).
S&P Global Services PMI: Diprediksi tetap, dampaknya Netral.
ISM Non-Manufacturing: Peningkatan yang diperkirakan (⬆️) berpotensi mendukung USD.
ISM Non-Manufacturing Prices: Dampak data ini bergantung pada angka aktual yang dirilis.