Oracle dan Data Inflasi Dorong Optimisme S&P 500, Trump Tekan Fed.

Analisa Fundamental Magnetfx 10 Agustus
  • Inflasi kembali melambat, membuka ruang pemangkasan suku bunga oleh The Fed.

  • Oracle memimpin penguatan saham teknologi, memperkuat sentimen risk-on di pasar ekuitas.

Indeks S&P 500 ditutup menguat 0,4% pada Kamis, ditopang lonjakan saham Oracle yang mencetak rekor tertinggi usai menaikkan proyeksi pertumbuhan pendapatan menjadi 16,7%. Kenaikan ini memperkuat sektor teknologi, sementara Nasdaq dan Dow Jones juga mencatat kenaikan moderat. Di sisi lain, saham Boeing dan GE Aerospace terpukul akibat kecelakaan pesawat Air India yang melibatkan armada 787 Dreamliner.

Data inflasi kembali melandai, dengan indeks harga produsen (PPI) hanya naik 0,1% di Mei, lebih rendah dari ekspektasi. Hal ini memperkuat peluang pemangkasan suku bunga oleh Federal Reserve mulai September. Citi memperkirakan Fed akan memangkas 125 bps secara bertahap, didorong oleh inflasi inti yang kini lebih terkendali dan melemahnya pasar tenaga kerja.

Sementara itu, Presiden Donald Trump meningkatkan tekanan terhadap Ketua Fed Jerome Powell, menuntut pemangkasan suku bunga agresif hingga 200 bps untuk menekan beban bunga utang. Trump juga mengancam kenaikan tarif otomotif jika mitra dagang tak menyepakati kesepakatan sebelum batas 9 Juli. Namun, pasar tetap fokus pada sinyal dovish Fed dan reli sektor teknologi.

Kesimpulan Sentimen:

Bullish, pelemahan inflasi dan prospek pelonggaran moneter mendukung sentimen positif, terutama di sektor teknologi yang menjadi pendorong utama reli.

 

 

 

Emas Meroket ke $3.386 Ditopang Inflasi Jinak dan Ketegangan Iran-Israel.

  • Data inflasi dan klaim pengangguran AS yang lemah mendorong ekspektasi penurunan suku bunga The Fed.

  • Ketegangan geopolitik antara Israel dan Iran meningkatkan permintaan emas sebagai aset safe haven.

Harga emas naik untuk hari kedua berturut-turut, mendekati level psikologis $3.400, dipicu oleh data inflasi dan tenaga kerja AS yang lebih lemah dari ekspektasi, serta meningkatnya ketegangan geopolitik antara Israel dan Iran. XAU/USD diperdagangkan di $3.386, sementara imbal hasil obligasi AS dan dolar merosot tajam—dolar AS turun ke level terendah tiga tahun di bawah 98.

Pasar berspekulasi Federal Reserve akan memangkas suku bunga lebih awal, terutama setelah klaim pengangguran di AS menembus 240.000 selama dua pekan berturut-turut, dan data PPI yang menunjukkan inflasi produsen tetap terkendali. Ekspektasi penurunan suku bunga mencapai 51 basis poin hingga akhir 2025, mendukung reli emas sebagai lindung nilai terhadap penurunan suku bunga riil.

Sementara itu, sentimen pasar dibayangi kekhawatiran geopolitik, dengan laporan bahwa Israel mempertimbangkan aksi militer terhadap Iran. Presiden Trump memperingatkan potensi serangan dalam beberapa hari mendatang, di tengah upaya diplomasi di Oman dan kesepakatan dagang AS-China yang menunggu persetujuan kedua presiden. Ketidakpastian global ini turut memperkuat daya tarik emas sebagai safe haven.

Kesimpulan Sentimen:

Bullish, tekanan pada dolar dan imbal hasil riil AS, ditambah risiko geopolitik yang meningkat, memperkuat minat investor terhadap emas.

Minyak Koreksi Tipis Usai Lonjakan, Pasar Waspadai Risiko Hormuz.

  • Reli teknikal dan aksi ambil untung menekan harga minyak setelah lonjakan tajam akibat risiko geopolitik.

  • Ancaman gangguan pasokan dari Selat Hormuz menjadi faktor utama yang menjaga sentimen pasar tetap hati-hati.

Harga minyak melemah tipis pada Kamis setelah lonjakan 4% di sesi sebelumnya, dipicu aksi ambil untung dan ketegangan geopolitik di Timur Tengah. Brent turun 0,6% ke $69,36 per barel, sementara WTI melemah 0,2% ke $67,97. Aksi jual ini terjadi setelah reli teknikal yang menempatkan pasar dalam zona overbought, di tengah kekhawatiran atas potensi gangguan pasokan minyak global.

Pernyataan Presiden AS Donald Trump bahwa serangan Israel terhadap Iran “sangat mungkin terjadi” memicu volatilitas pasar, meski ia menambahkan bahwa konflik belum dianggap dekat. Ketegangan meningkat setelah AS mengevakuasi personelnya dari Timur Tengah dan menjelang pembicaraan nuklir putaran keenam antara pejabat AS-Iran di Oman akhir pekan ini. Iran memperingatkan akan membalas jika diserang, memperbesar risiko eskalasi.

Pasar minyak tetap waspada terhadap potensi penutupan Selat Hormuz, jalur vital yang menyalurkan hingga 20% pasokan minyak global. JPMorgan memperkirakan harga bisa melonjak ke $120–$130 per barel jika selat itu ditutup, meskipun skenario ini dianggap berisiko rendah. Di tengah ketidakpastian geopolitik dan peringatan dari lembaga maritim Inggris, pelaku pasar cenderung menahan posisi, menunggu arah selanjutnya.

Kesimpulan Sentimen:

Bullish, meskipun terjadi koreksi teknikal, latar belakang risiko pasokan dan ketegangan geopolitik yang meningkat tetap mendukung potensi kenaikan harga minyak..

Penggerak Pasar Forex dan Komoditi Hari Ini

ECONOMIC CALENDAR
Real Time Economic Calendar provided by Investing.com.

Pengaruh Data Terhadap Perubahan Harga.

Prediksi EUR:

  • CPI Jerman (EUR): Tanpa data aktual, jika rilis di bawah perkiraan 0,1%, EUR berpotensi melemah (Turun).

Share on: