Wall Street Menguat Berkat Laba Microsoft dan Meta yang Cemerlang.

Laba kuat Microsoft dan Meta memperkuat sentimen positif terhadap saham teknologi, terutama di sektor AI.
Lonjakan klaim pengangguran dan pelemahan dolar mencerminkan tekanan ekonomi akibat tarif dan ketidakpastian kebijakan AS.
Indeks S&P 500 naik 0,6% pada Kamis berkat laporan laba kuat dari Microsoft dan Meta Platforms, yang memperkuat optimisme terhadap lonjakan investasi di sektor kecerdasan buatan (AI). Saham NASDAQ melesat 1,5% dan Dow Jones menguat 82 poin, menyusul kabar bahwa Meta menaikkan proyeksi belanja modal 2025 menjadi $64–72 miliar untuk mendukung pengembangan AI di berbagai layanannya.
Microsoft melonjak lebih dari 7% usai membukukan pertumbuhan pendapatan kuartalan sebesar 13%, dan memproyeksikan pertumbuhan pendapatan cloud hingga 35% pada kuartal berikutnya. Saham Meta juga naik 4% setelah hasil kuartal pertama dan proyeksi tahunan melebihi ekspektasi. Sementara itu, saham Apple dan Amazon menjadi sorotan investor menjelang laporan laba mereka.
Namun, sejumlah saham lain justru melemah, seperti McDonald’s yang turun 1% karena penurunan penjualan global, dan Eli Lilly yang anjlok 11% akibat penjualan mengecewakan obat Zepbound. Data ekonomi menunjukkan klaim pengangguran mingguan melonjak 18.000, memicu kekhawatiran akan peningkatan pemutusan hubungan kerja akibat tarif impor. Dolar AS terus tertekan karena kekhawatiran jangka panjang terkait risiko fiskal dan posisi AS sebagai mitra dagang global.
Analisis Pengaruh Terhadap Dollar AS:
Klaim pengangguran naik signifikan (+18.000), menandakan potensi pelemahan pasar tenaga kerja.
Kekhawatiran struktural terhadap utang dan posisi AS sebagai mitra dagang membuat investor mulai diversifikasi dari dolar AS.
USD Index melemah hampir 10% sejak awal masa jabatan kedua Trump, menunjukkan hilangnya status dolar sebagai aset safe haven utama.
Secara keseluruhan berpengaruh terhadap harga Dollar AS melemah.
Analisis Pengaruh Terhadap Indeks Saham AS:
Kinerja Q1 dari Microsoft dan Meta sangat kuat, memperkuat optimisme terhadap potensi pertumbuhan berbasis AI.
S&P 500 dan NASDAQ naik, mencerminkan rotasi kembali ke saham teknologi besar yang menunjukkan pertumbuhan solid.
Investor menanti laporan dari Apple dan Amazon, menandakan kepercayaan berlanjut pada kekuatan sektor teknologi.
Secara keseluruhan berpengaruh terhadap harga indeks saham AS menguat.
Harga Emas Anjlok Seiring Harapan Perbaikan Hubungan Dagang AS-Tiongkok.

Harapan kesepakatan dagang AS dengan Tiongkok dan negara mitra lainnya menekan permintaan emas sebagai aset safe haven.
Meski ekonomi AS terkontraksi, penguatan dolar dan optimisme pasar membuat harga emas terus melemah.
Harga emas turun tajam hampir $70 atau 2% pada Kamis, seiring meningkatnya selera risiko investor setelah ketegangan dagang antara AS dan mitra-mitra utamanya mereda. Washington dilaporkan menghubungi Beijing untuk memulai kembali negosiasi, sementara Presiden Trump mengumumkan pelonggaran tarif otomotif dan kemajuan kesepakatan dagang dengan India, Korea Selatan, dan Jepang. Aksi beli dolar AS membebani harga emas yang kini diperdagangkan di kisaran $3.226.
Penurunan emas juga didorong oleh kuatnya laporan laba korporasi AS, yang menutupi sinyal resesi dari data ekonomi. Meski GDP AS di kuartal I-2025 terkontraksi dan inflasi meningkat, indeks inflasi pilihan The Fed, Core PCE, tetap stabil di kisaran 2%. Namun, lonjakan klaim pengangguran dan kontraksi manufaktur membatasi reli Wall Street serta menambah kekhawatiran menjelang rilis data tenaga kerja hari Jumat.
Logam mulia terus merosot selama tiga sesi berturut-turut, seiring berkurangnya permintaan aset lindung nilai akibat membaiknya prospek negosiasi dagang. Investor kini memperkirakan potensi pemangkasan suku bunga The Fed sebesar 90 basis poin, namun kekuatan dolar AS yang menguat 0,3% membuat emas semakin mahal bagi pembeli luar negeri. Selain emas, perak dan platinum juga ikut terkoreksi masing-masing 1,3% dan 0,7%.
Analisis Pengaruh Terhadap Harga Emas:
Membaiknya hubungan dagang AS-Tiongkok dan negara mitra lain mengurangi minat investor terhadap aset safe haven seperti emas.
Kenaikan dolar AS akibat optimisme pasar dan laporan laba perusahaan yang kuat membuat emas lebih mahal bagi pembeli non-dolar.
Harga emas turun selama tiga sesi berturut-turut, menandakan tekanan teknikal dan sentimen yang berbalik arah.
Investor mengalihkan minat ke saham teknologi setelah laporan keuangan kuat dari Microsoft dan Meta.
Secara keseluruhan berpengaruh harga emas menguat.
Harga Minyak Naik Hampir 2% Setelah Ancaman Sanksi Baru AS ke Iran

Ancaman sanksi baru AS terhadap Iran memicu kekhawatiran pengurangan pasokan minyak global, mendorong harga naik.
OPEC+ berencana menaikkan produksi, namun Arab Saudi enggan melakukan pemotongan untuk menstabilkan harga.
Harga minyak dunia naik hampir 2% pada Kamis setelah Presiden AS Donald Trump mengancam akan menjatuhkan sanksi sekunder terhadap pihak mana pun yang membeli minyak atau produk petrokimia dari Iran. Kenaikan ini terjadi setelah putaran keempat pembicaraan nuklir AS-Iran yang dijadwalkan di Roma ditunda. Brent ditutup di $62,13 per barel, sementara WTI berakhir di $59,24 per barel.
Ancaman sanksi ini berpotensi memangkas pasokan global hingga 1,5 juta barel per hari, menurut analis energi Andrew Lipow. Trump memanfaatkan harga minyak yang masih rendah untuk menekan Iran lebih ketat, terutama saat OPEC+ justru tengah memproduksi di atas kuota dan mempertimbangkan peningkatan produksi lebih lanjut.
Sementara itu, OPEC+ dijadwalkan bertemu pada 5 Mei untuk memutuskan rencana produksi bulan Juni. Tiga sumber menyebut beberapa negara anggota akan mendorong percepatan kenaikan produksi. Di sisi lain, Arab Saudi menyatakan tidak akan menopang harga minyak lewat pemangkasan produksi dan siap menghadapi periode harga rendah lebih lama.
Analisis Pengaruh Terhadap Harga Minyak:
Ancaman sanksi sekunder AS terhadap Iran meningkatkan kekhawatiran penurunan pasokan global hingga 1,5 juta barel per hari.
Penundaan pembicaraan nuklir AS-Iran menambah ketidakpastian geopolitik, yang biasanya mendorong harga minyak naik.
Komentar Trump memperjelas sikap agresif AS, memberi tekanan pada negara-negara pembeli minyak Iran untuk menghentikan impor mereka.
Secara keseluruhan berpengaruh terhadap harga minyak menguat.
Penggerak Pasar Forex dan Komoditi Hari Ini
Terdapat laporan data fundamental dari AS hari ini yaitu:
CPI (Consumer Price Index) Zona Euro
Pengertian: Ukuran tingkat perubahan harga barang dan jasa di kawasan Euro.Average Hourly Earnings (Pendapatan Rata-rata per Jam)
Pengertian: Mengukur perubahan rata-rata pendapatan per jam dari semua pekerja.Nonfarm Payrolls (NFP)
Pengertian: Jumlah total pekerjaan yang diciptakan di semua sektor kecuali pertanian.Unemployment Rate (Tingkat Pengangguran)
Pengertian: Persentase angkatan kerja yang sedang menganggur dan aktif mencari kerja.
Dari data – data tersebut dapat mempengaruhi pergerakan harga EUR dan USD.
Pengaruh Data Terhadap Perubahan Harga.
Data CPI rilis lebih tinggi dari forecast positif/optimis untuk EUR. Sedangkan data rilis lebih tinggi dari forecast negatif/pesimis untuk EUR.
Data Average Hourly Earnings rilis lebih tinggi dari forecast positif/optimis untuk USD. Sedangkan data rilis lebih tinggi dari forecast negatif/pesimis untuk USD.
Data Non Farm Payroll rilis lebih tinggi dari forecast positif/optimis untuk USD. Sedangkan data rilis lebih tinggi dari forecast negatif/pesimis untuk USD.
Data Unemployment Rate rilis lebih rendah dari forecast positif/optimis untuk USD. Sedangkan data rilis lebih tinggi dari forecast negatif/pesimis untuk USD.
Perkiraan :
EUR
CPI rilis lebih rendah dari data sebelumnya
USD
Average Hourly Earnings rilis sesuai dengan data sebelumnya
Nonfarm Payrolls (Apr) rilis lebih rendah dari data sebelumnya
Unemployment Rate (Apr) sesuai data sebelumnya