Dolar AS Melemah, Pasar Waspadai Ketidakpastian Perdagangan dan Laporan Keuangan Raksasa Teknologi.

  • Dolar AS melemah akibat ketidakpastian kebijakan perdagangan dan minimnya kemajuan nyata dalam negosiasi dengan China.

  • Fokus pasar bergeser ke laporan keuangan raksasa teknologi (Apple, Microsoft, Amazon, Meta) untuk mengukur dampak ketegangan perdagangan terhadap kinerja korporasi.

Dolar AS (USD) melemah tipis pada Senin di tengah pekan yang sibuk, dibayangi skeptisisme terhadap kebijakan perdagangan AS. Meskipun pejabat AS menyebut ada “pembicaraan harian” dengan China dan mitra Asia lainnya, Beijing menegaskan tidak terlibat dalam negosiasi, memperingatkan bahwa perang tarif tidak menguntungkan siapa pun. Indeks Dolar AS (DXY) tercatat lebih rendah di sekitar level 99,33, sementara bursa saham AS bergerak variatif, dengan Dow dan S&P 500 mencatat kenaikan kecil, dan Nasdaq melemah tipis.

Optimisme bahwa kebijakan perdagangan AS akan menurunkan tarif global dinilai semakin keliru, di tengah pelemahan multilateralisme dan ketidakpastian negosiasi perjanjian dagang di bawah pemerintahan Trump. Sementara itu, Menteri Keuangan AS, Scott Bessent, menyatakan bahwa banyak negara telah memberikan tawaran tarif yang “sangat baik” kepada AS, dan menyebut kemajuan substansial dalam pembicaraan dengan Korea Selatan, India, Jepang, serta mitra Asia lainnya. Namun, ketegangan dengan China masih belum mereda, sehingga pasar tetap berhati-hati.

Selain isu perdagangan, fokus investor pekan ini tertuju pada laporan keuangan raksasa teknologi seperti Apple, Microsoft, Amazon, dan Meta, yang dijadwalkan rilis pada Rabu dan Kamis. Analis mengingatkan bahwa kinerja kuartal pertama masih belum sepenuhnya mencerminkan dampak dari ketegangan tarif, dan data pendapatan ini menjadi kunci untuk mengukur ketahanan korporasi di tengah ancaman perlambatan ekonomi global dan kekhawatiran pengeluaran untuk AI.

Analisis Pengaruh Terhadap Dollar AS:

  • Minimnya kemajuan nyata dalam negosiasi perdagangan, terutama dengan China, membebani permintaan terhadap Dolar AS.

  • Optimisme perdagangan mulai luntur, menambah tekanan pada Dolar AS.Ketidakpastian global akibat kebijakan perdagangan Trump membuat investor lebih berhati-hati terhadap aset berbasis Dolar.

Secara keseluruhan berpengaruh terhadap harga Dollar AS melemah.

Analisis Pengaruh Terhadap Indeks Saham AS:

  • Indeks saham berhasil mencatat kenaikan kecil karena ada harapan bahwa kesepakatan dagang akan tercapai, meski belum konkret.

  • Fokus pasar beralih ke laporan keuangan megacap (Apple, Microsoft, Amazon, Meta), yang diharapkan tetap solid dalam jangka pendek.

  • Namun, analis memperingatkan potensi koreksi karena indeks seperti S&P 500 sudah di level tinggi dan risiko ketegangan dagang masih ada.

Secara keseluruhan berpengaruh terhadap harga indeks saham AS menguat.

Harga Emas Naik Tajam, Dolar AS Melemah di Tengah Kekhawatiran Resesi dan Perlambatan Konsumsi China.

  • Harga emas menguat didukung pelemahan dolar AS, kekhawatiran resesi, dan peralihan investor ke aset safe haven.

  • Konsumsi emas perhiasan di China turun tajam, namun permintaan emas batangan dan koin melonjak di tengah ketidakpastian global.

Harga emas melanjutkan tren naik pada Senin, menghapus sebagian kerugian sebelumnya setelah sempat menyentuh level terendah harian di $3.268. Perubahan sentimen pasar mendorong minat beli emas, mengangkat XAU/USD sebesar 0,55% ke kisaran $3.338. Pelemahan Dolar AS dan penurunan imbal hasil obligasi AS mengindikasikan meningkatnya kekhawatiran pasar terhadap resesi, seiring ekspektasi pemangkasan suku bunga Federal Reserve sebesar 91 basis poin.

Risk appetite melemah setelah Wall Street kehilangan sebagian besar kenaikannya, dipicu kekhawatiran tentang perang dagang AS-China, meski Presiden Trump menyebut ada kemajuan. Investor beralih dari aset berisiko ke aset aman seperti emas, sambil menanti laporan pendapatan megacap teknologi (Apple, Microsoft, Amazon, Meta) serta data ekonomi penting AS pekan ini, termasuk PDB, Core PCE, dan Nonfarm Payroll.

Di sisi lain, konsumsi emas di China tercatat turun 5,96% pada kuartal pertama 2025 akibat harga tinggi, dengan permintaan perhiasan emas merosot 26,85%. Namun, minat terhadap emas batangan dan koin melonjak 29,81% karena investor mencari perlindungan di tengah ketidakpastian ekonomi dan geopolitik. Produksi emas domestik China pun naik tipis 1,18% dibandingkan tahun sebelumnya.

Analisis Pengaruh Terhadap Harga Emas:

  • Permintaan safe haven naik: Kekhawatiran terhadap resesi di AS, pelemahan Wall Street, dan ketegangan perdagangan membuat investor lari ke emas.

  • Pelemahan Dolar AS: Indeks Dolar AS (DXY) turun, mendukung penguatan emas karena harga emas menjadi lebih murah bagi pemegang mata uang lain.

  • Penurunan imbal hasil obligasi AS: Yield Treasury turun, menurunkan opportunity cost memegang emas yang tidak berbunga.

Secara keseluruhan berpengaruh harga emas menguat.

Minyak Anjlok di Tengah Kekhawatiran Perang Dagang dan Lonjakan Produksi OPEC+.

  • Harga minyak melemah akibat ketidakpastian negosiasi dagang AS-China dan potensi percepatan produksi OPEC+.

  • Sentimen pasar menjadi lebih bearish dengan risiko permintaan global melemah dan kekhawatiran kelebihan pasokan.

Harga minyak Brent turun lebih dari $1 per barel pada Senin, tertekan kekhawatiran perlambatan ekonomi akibat ketidakpastian negosiasi dagang AS-China. Brent futures ditutup di $65,86 per barel, turun 1,51%, sementara WTI AS berakhir di $62,05 per barel, melemah 1,54%. Sentimen pasar juga dipengaruhi oleh ketidakjelasan hasil pembicaraan nuklir AS-Iran dan ketegangan dalam internal OPEC+.

Investor masih menunggu kepastian dari negosiasi perdagangan, di tengah pernyataan saling bertentangan antara Washington dan Beijing. Analis memperingatkan bahwa kegagalan dalam pembicaraan bisa memangkas permintaan minyak global, khususnya dari China. Tekanan tambahan datang dari potensi percepatan kenaikan produksi OPEC+, yang memperburuk kekhawatiran kelebihan pasokan di pasar.

Sementara itu, insiden ledakan besar di pelabuhan Bandar Abbas Iran yang menewaskan lebih dari 40 orang menambah ketidakpastian geopolitik. Namun, fokus utama pasar tetap pada arah negosiasi dagang AS-China dan keputusan produksi OPEC+ yang dijadwalkan pada pertemuan 5 Mei mendatang.

Analisis Pengaruh Terhadap Harga Minyak:

  • Kekhawatiran permintaan global: Ketidakpastian negosiasi dagang AS–China meningkatkan risiko perlambatan ekonomi, khususnya mengurangi permintaan minyak dari China.

  • Potensi kenaikan produksi OPEC+: OPEC+ diperkirakan akan mempercepat peningkatan produksi, sehingga memicu kekhawatiran kelebihan pasokan.

  • Sinyal pasar memburuk: Investor menunjukkan sikap wait-and-see dengan ekspektasi negatif terhadap hasil negosiasi dagang dan ketidakpastian tambahan dari perkembangan geopolitik di Iran.

Secara keseluruhan berpengaruh terhadap harga minyak melemah.

Penggerak Pasar Forex dan Komoditi Hari Ini

ECONOMIC CALENDAR
Real Time Economic Calendar provided by Investing.com.

Terdapat laporan data fundamental dari AS hari ini yaitu: 

  • CB Consumer Confidence (Kepercayaan Konsumen)
    Pengertian: Survei yang mengukur tingkat optimisme konsumen terhadap kondisi ekonomi saat ini dan prospek masa depan.

  • JOLTS Job Openings (Lowongan Kerja Baru)
    Pengertian: Mengukur jumlah posisi kerja yang tersedia namun belum terisi di seluruh AS.

Dari data – data tersebut dapat mempengaruhi pergerakan harga USD.

Pengaruh Data Terhadap Perubahan Harga.

Data CB Consumer Confidence rilis lebih tinggi dari forecast positif/optimis untuk USD. Sedangkan data rilis lebih tinggi dari forecast negatif/pesimis untuk USD.

Data JOLTs Job Openings rilis lebih tinggi dari forecast positif/optimis untuk USD. Sedangkan data rilis lebih tinggi dari forecast negatif/pesimis untuk USD.

Perkiraan :

CB Consumer Confidence rilis lebih rendah dari data sebelumnya

JOLTs Job Openings rilis lebih rendah dari data sebelumnya

Share on: