S&P 500 Menguat di Tengah Reli Teknologi dan Tesla, Fokus Beralih ke Nvidia dan Komentar The Fed.

  • S&P 500 naik 0,4% pada Senin, didorong oleh lonjakan saham teknologi dan Tesla menjelang laporan pendapatan Nvidia serta komentar dari pejabat Federal Reserve.
  • Indeks Dolar AS (DXY) tetap mendekati level tertinggi tahun ini, sementara Pemerintah Biden memberikan lampu hijau kepada Ukraina untuk menggunakan rudal jarak jauh guna menyerang infrastruktur Rusia, menambah eskalasi ketegangan sebelum pertemuan G20.

Indeks S&P 500 ditutup lebih tinggi pada perdagangan Senin, didorong oleh lonjakan saham teknologi dan Tesla menjelang laporan pendapatan dari produsen chip Nvidia (NASDAQ: NVDA) serta pernyataan dari sejumlah pejabat Federal Reserve.

Ketiga indeks utama pekan lalu mencatat pelemahan, turun dari level tertinggi sebelumnya yang tercapai usai kemenangan Donald Trump dalam pemilu. Penurunan tersebut dipicu pernyataan Ketua Federal Reserve Jerome Powell, yang menegaskan bahwa bank sentral tidak akan terburu-buru dalam memangkas suku bunga lebih lanjut.

Dolar AS Bertahan di Level Tinggi.
Indeks Dolar AS (DXY), yang mengukur kinerja Greenback terhadap enam mata uang utama, tetap berada di dekat level tertingginya tahun ini di atas 106,50. Pada Senin, DXY sedikit melemah, mencerminkan awal minggu yang tenang di tengah ketegangan geopolitik yang meningkat.

Dilansir dari fxstreet.com pemerintah Biden pada hari Minggu memberikan lampu hijau kepada Ukraina untuk menggunakan rudal jarak jauh Amerika Serikat guna menargetkan infrastruktur di dalam wilayah Rusia. Langkah ini dilakukan menjelang pertemuan G20 di Rio de Janeiro pada Senin.

Ketegangan Geopolitik Meningkat.
AS merespons laporan pengerahan hampir 50.000 tentara Rusia ke Kursk, wilayah selatan Rusia. Menurut Reuters, pengerahan ini melibatkan pasukan Korea Utara yang dikirim untuk memperkuat militer Rusia. Perkembangan ini menimbulkan kekhawatiran di Washington dan Kyiv, terutama terkait peningkatan risiko dalam konflik tersebut.

Analisis Pengaruh Terhadap Dollar AS:

  • Ketegangan Geopolitik: Persetujuan AS kepada Ukraina untuk menggunakan rudal jarak jauh terhadap Rusia meningkatkan permintaan aset safe haven, termasuk dolar AS. Ekspektasi Penurunan Suku Bunga Fed yang Tinggi: Data inflasi yang stabil menambah peluang penurunan suku bunga pada pertemuan Desember, sehingga memperkuat minat pada Dolar AS.

  • Zona Merah pada Senin: Sedikit pelemahan DXY menunjukkan pasar bersikap hati-hati terhadap penguatan lanjutan.

Secara keseluruhan berpengaruh terhadap harga Dollar AS menguat.

Analisis Pengaruh Terhadap indeks saham AS.

  • Reli Teknologi: Saham teknologi, termasuk Tesla dan Nvidia, memberikan dorongan kuat pada S&P 500 dan NASDAQ, dengan harapan laporan pendapatan Nvidia yang solid.
  • Optimisme Pasar: Lonjakan saham Tesla dan peningkatan sentimen terhadap inovasi teknologi seperti kendaraan otonom mendorong penguatan sektor teknologi.

Secara keseluruhan berpengaruh terhadap harga indeks saham AS menguat.

Harga Emas Melonjak di Tengah Ketegangan Geopolitik dan Pelemahan Dolar AS.
  • Harga emas melonjak di atas $2.600 setelah sempat menyentuh level terendah dua bulan, didorong oleh meningkatnya konflik Rusia-Ukraina dan pelemahan Indeks Dolar AS.
  • Meski pasar memproyeksikan peluang pemangkasan suku bunga oleh The Fed pada Desember, probabilitasnya menurun dari 82% menjadi 62%.

Harga emas naik lebih dari 1,80% pada awal minggu, kembali melampaui level $2.600 setelah sempat jatuh ke titik terendah dua bulan di $2.536. Ketegangan geopolitik Rusia-Ukraina dan pelemahan dolar AS menjadi pendorong utama kenaikan ini. Pada saat ini, emas spot (XAU/USD) diperdagangkan di sekitar $2.610, menunjukkan sentimen pasar yang kuat terhadap aset safe haven.

Dilansir dari fxstreet.com konflik geopolitik terus memengaruhi harga emas. Rusia meluncurkan serangan besar-besaran ke Ukraina, yang direspons oleh AS dengan memberikan izin kepada Ukraina untuk menggunakan rudal jarak jauh di wilayah Rusia. Langkah ini, diiringi pengerahan ribuan tentara Korea Utara oleh Moskow, meningkatkan ketegangan dan mendorong permintaan terhadap emas sebagai lindung nilai risiko.

Pelemahan dolar AS turut mendukung kenaikan emas, dengan Indeks Dolar AS (DXY) turun 0,38% ke 106,27. Meski begitu, ekspektasi pemangkasan suku bunga oleh Federal Reserve pada Desember mulai melemah, dengan peluang pemangkasan 25 basis poin turun dari 82% menjadi 62%. Minggu ini, perhatian pasar akan tertuju pada data ekonomi utama AS, seperti PMI Flash dan Sentimen Konsumen Universitas Michigan, yang dapat memberikan petunjuk tambahan terhadap arah kebijakan moneter Fed.

Analisis Pengaruh Terhadap Harga Emas:

  • Ketegangan Geopolitik: Konflik Rusia-Ukraina yang meningkat, terutama dengan keputusan AS untuk mengizinkan Ukraina menggunakan rudal jarak jauh, telah mendorong permintaan untuk emas sebagai aset safe haven. Hal ini meningkatkan optimisme pasar terhadap harga emas, yang dianggap sebagai lindung nilai terhadap ketidakpastian geopolitik.
  • Pelemahan Dolar AS: Dolar AS yang melemah, tercermin dari penurunan Indeks Dolar AS (DXY) ke 106,27, memberi keuntungan bagi harga emas, karena logam mulia ini menjadi lebih terjangkau bagi pemegang mata uang lain.

Secara keseluruhan berpengaruh harga emas menguat.

Harga Minyak Menguat Didorong Gangguan Produksi dan Ketegangan Geopolitik.

  • Gangguan di ladang minyak Johan Sverdrup dan ketegangan yang meningkat antara Rusia dan Ukraina
  • Prospek surplus pasokan pada tahun depan dan permintaan yang lemah dari Tiongkok membatasi potensi kenaikan harga minyak.

Harga minyak mentah mengalami lonjakan signifikan pada hari Senin, didorong oleh gangguan produksi di ladang minyak Johan Sverdrup, Norwegia, serta meningkatnya ketegangan antara Rusia dan Ukraina. 

Gangguan Produksi di Ladang Minyak Johan Sverdrup Memperburuk Sentimen Pasar
Dilansir dari investing.com Equinor, perusahaan energi yang dikelola pemerintah Norwegia, mengumumkan penghentian produksi di ladang minyak Johan Sverdrup akibat pemadaman listrik. Ladang minyak ini, yang merupakan salah satu yang terbesar di Eropa dan menyumbang sekitar seperempat produksi minyak di Laut Utara, mengalami gangguan saat pasar khawatir akan surplus pasokan minyak global di tahun depan, terkait dengan rencana peningkatan produksi oleh OPEC dan negara-negara non-OPEC. 

Ketegangan Geopolitik Memicu Kekhawatiran Pasar Energi
Peningkatan ketegangan di Ukraina juga turut memperburuk sentimen pasar minyak. Pemerintah AS memberikan izin kepada Ukraina untuk menggunakan senjata jarak jauh buatan AS untuk menyerang wilayah Rusia, yang dapat memperburuk konflik dan meningkatkan ketegangan geopolitik di pasar minyak. 

Meskipun dampak langsung terhadap ekspor minyak Rusia sejauh ini terbatas, potensi serangan lebih lanjut terhadap infrastruktur minyak Rusia dapat menambah tekanan geopolitik pada pasar. Selain itu, data posisi terbaru menunjukkan adanya penurunan posisi beli spekulatif dalam kontrak minyak mentah, mencerminkan adanya perubahan sentimen di pasar terkait ketidakpastian pasokan dan geopolitik.

Analisis Pengaruh Terhadap Harga Minyak:

  • Gangguan Produksi di Norwegia: Gangguan di ladang minyak Johan Sverdrup, yang merupakan salah satu ladang minyak terbesar di Eropa, dapat memberikan tekanan lebih lanjut pada pasokan global. Hal ini dapat mendukung harga minyak jika pasokan dari wilayah lain tidak dapat mengimbangi kekurangan tersebut.

  • Ketegangan Geopolitik: Ketegangan antara Rusia dan Ukraina, serta potensi serangan terhadap infrastruktur minyak Rusia, dapat meningkatkan volatilitas harga minyak. Jika konflik memburuk dan mengganggu ekspor minyak Rusia lebih lanjut, harga minyak dapat mengalami lonjakan lebih tinggi sebagai respons terhadap ketidakpastian geopolitik.

Secara keseluruhan berpengaruh terhadap harga minyak menguat.

Penggerak Pasar Forex dan Komoditi Hari Ini

ECONOMIC CALENDAR
Real Time Economic Calendar provided by Investing.com.

Terdapat laporan data fundamental dari Eropa hari ini yaitu: 

Consumer Price Index (CPI) adalah indeks yang mengukur perubahan harga rata-rata barang dan jasa konsumen. Sering dianggap sebagai indikator utama inflasi karena mencerminkan daya beli masyarakat.

Dari agenda tersebut dapat mendorong perubahan harga signifikan dan sentimen terhadap harga EUR.

Pengaruh Data Terhadap Perubahan Harga.

Data CPI rilis lebih tinggi dari forcast positif/optimis untuk EUR. Sedangkan data rilis lebih rendah dari forcast negatif/pesimis untuk EUR.

Perkiraan :

Data CPI (YoY) (Oct) rilis sesuai dengan data sebelumnya.

Share on: